02:38 WIB | Selasa, 11 Maret 2014 | Iptek, Teknologi | Penulis : Kontributor
Artikel ini berisi tentang Inovasi Kearifan Lokal pada sektor Iptek Teknologi Pertanian. Kesadaran dan pengakuan komunitas pertanian internasional tentang nilai kearifan lokal atau pengetahuan asli setempat (indigenous knowledge) bukanlah hal baru. Kearifan lokal pertanian bersifat inovatif dan perlu diikutkan membantu mewujudkan pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan. Namun negara-negara pada umumnya masih tetap lebih terikat pada pragmatisme model-model inovasi pertanian modern.
Setelah melakukan penelitian akhirnya laman Scidev.net beberapa waktu belakangan ini
menyampaikan rangkaian ulasan ilmiah maupun seruan dari sejumlah
pertemuan ilmiah internasional yang menekankan perlunya masyarakat dan
para pengambil keputusan segera menggali, melindungi dan memanfaatkan
kearifan lokal untuk inovasi dan pembangunan pertanian. Diakui telah ada
usaha di berbagai negara tetapi secara menyeluruh masih lamban dan
belum memadai.
Keadaan ini telah menimbulkan kekhawatiran akan berakibat
fatal bagi pertanian maupun ketahanan pangan di masa mendatang.
Kerusakan atau kemerosotan sumberdaya alam akibat pertanian modern
maupun pemanasan global bisa terlambat diatasi. Dan petani generasi
berikutpun bisa tidak lagi mewarisi penguasaan kearifan lokal pertanian
tradisional mereka.
Inovasi Tradisional
Krystyna Swiderska, peneliti senior pada International
Institute for Environment and Development (IIED) di London, Inggris
dalam satu ulasannya menyatakan bahwa komunitas yang hidup akrab dengan
alam secara berlanjut menciptakan pendekatan inovatif dalam pertanian
maupun sektor lainnya. Mereka membangun pengetahuan dan praktek yang
mengalami perbaikan dari generasi ke generasi. Contohnya, petani di
berbagai penjuru dunia bereksperimen dengan tanaman lokal untuk
mengembangkan varietas yang lebih mampu menyesuaikan diri dengan
kekeringan atau hama. Dari segi perubahan iklim dan pertumbuhan
penduduk, inovasi tradisional demikian nerupakan sesuatu yang bernilai.
Kecenderungan untuk melakukan inovasi pertanian modern
secara ilmiah memang memberi solusi terhadap masalah mendesak. Tetapi
kebijakan inovasi demikian yang dari atas ke bawah (top-down approach)
melalaikan bentuk-bentuk inovasi tradisional yang sudah berlangsung
lama dan meluas. Petani lalu berada dalam posisi sebagai pelaku bentuk
inovasi yang diterima dari luar. Kemampuan petani, khususnya petani
kecil beradaptasi dengan tantangan iklim terus terkikis.
Dampak negatif lainnya termasuk terjadinya kemerosotan tajam
keragaman hayati dan budidaya. Menurut catatan Badan Pangan dan
Pertanian (FAO) PBB, dalam satu abad lebih sedikit belakangan ini,
pertanian modern telah melenyapkan bagian terbesar keragaman tanaman di
planet bumi. Sekarang, diet 95% penduduk bumi tergantung pada hanya
sekitar 30 jenis tanaman saja.
Menurut saya artikel kredibel karena isinya bisa menjawab apa yang ditanyakan. Artikel dari website tersebut bisa dijadikan pedoman untuk ilmu pengetahuan kearifan lokal dari sektor pertanian tersebut. Inovasi secara lokal atau tradisional dap[at membantu para petani atau usaha seseorang yang mengarah pada teknologi pertanian, artikel dapat membantu informasi yang telah tersedia.
Menurut saya artikel kredibel karena isinya bisa menjawab apa yang ditanyakan. Artikel dari website tersebut bisa dijadikan pedoman untuk ilmu pengetahuan kearifan lokal dari sektor pertanian tersebut. Inovasi secara lokal atau tradisional dap[at membantu para petani atau usaha seseorang yang mengarah pada teknologi pertanian, artikel dapat membantu informasi yang telah tersedia.
Source : http://tabloidsinartani.com/content/read/inovasi-pertanian-butuh-kearifan-lokal/
blog yang mempunyai isi jelas tentang apa yang dibahas.. makasih nupa
BalasHapusPermisi mbak nupa, isi dari postingan mbak bagus, terimakasih sudah ngeposting mbakk ;;)
BalasHapusisi nya sudah bagus, tapi kalau ingin lebih bagus sebaiknya di persintgkat tapi jelas
BalasHapusmenurut saya blog ini cukup bagus dan jelas sehingga mudah untuk di pahami,gdluck ;)
BalasHapus